Artikel

Bisnis Kopi Di Masa Pandemi, Begini Cara Dua Coffee Tetap Eksis

Sudah bukan menjadi rahasia jika masa pandemi covid-19 sudah membuat sektor bisnis kecil hingga besar terdampak, salah satunya adalah bisnis kopi. Efek pandemi ternyata juga berimbas pada bisnis kopi yang dijalankan oleh Rinaldi Nurpratama, sang Co-Founder dari Dua Coffee.

Dalam suatu seminar yang diprakarsai oleh Urbanesia, Aldi begitu pria ini disapa mengaku jika Dua Coffee pun merasakan dampak akibat pandemi. Terlebih ketika Indonesia mulai memberlakukan pembatasan aktivitas atau PSBB di sejumlah daerah, termasuk ibukota DKI Jakarta dan juga Bandung Raya, tempat dimana tempat usaha Dua Coffee berada.

Saat ditanya mengenai bisnis kopi yang menjadi satu dari sekian jenis usaha yang mampu bertahan selama pandemi di Indonesia, Aldi membenarkannya. Akan tetapi tak dapat dipungkiri jika ada pula yang gulung tikar.

“Lantas kenapa sejumlah coffee shop masih tetap bisa survive? Nah, salah satunya karena kopi kan menjadi suatu kebutuhan yang hampir 3 sampai 4 tahun belakangan mulai meningkat sehingga sudah jadi sebuah basic needs. Cuma bagaimana cara konsumsi kopinya saja yang berubah.

Aldi juga mengatakan jika saat ini sebagian besar coffee shop saat ini, terutama di Jakarta sudah memiliki mesin roasting sendiri. Sehingga, masih menurut Aldi, roasted beans yang mungkin jadi salah satu alasan para pelaku usaha di bisnis kopi dapat tetap survive selama masa pandemi.

Lantas bagaimana dengan bisnis kopi milik Dua Coffee?

Sebenarnya, Aldi mengaku jika di awal masa pandemi, Dua Coffee belum begitu terdampak. Namun dampaknya baru mulai dirasakan ketika PSBB dan PPKM mulai diterapkan.

“Selama PSBB dan PPKM diberlakukan memang bisnis drop. Bahkan drop sales-nya cukup keras hingga 70 sampai 80% sales karena di saat itu pemilik usaha tidak diperbolehkan buat buka dine-in, hampir semua kantor diliburkan, sehingga penurunannya terjadi cukup signifikan,” kata Aldi.

Akan tetapi hal tersebut tidak membuat Dua Coffee menyerah. Untuk menyiasatinya, tim Dua Coffee pun membuat inovasi dengan meluncurkan sebuah produk minuman kopi yang dikemas dalam botol.

Selanjutnya tim dari Dua Coffee kemudian melakukan riset dan pengembangan. Nah karena waktu itu PSBB yang pertama diberlakukan hampir mendekati bulan Ramadhan, maka tim Dua Coffee pun berusaha menemukan ide minuman menarik untuk menemani buka puasa. Kemudian tercetuslah ide minuman dengan nama Petik Mangga.

Berkat ide tersebut, penjualan minuman di Dua Coffee pun mulai membaik, bahkan mengalami peningkatan hingga 85%.

Merambah ke Penjualan Online

Aldi pun mengaku masa pandemi membuat hampir semua para pelaku bisnis makanan dan minuman, terutama bisnis kopi harus selalu putar otak agar jualannya tetap lancar. Apalagi selama penanganan virus covid-19 pemerintah pun selalu memperbarui sejumlah aturannya. Hal ini pun diakui Aldi membuatnya cukup kesulitan membaca pasar. 

Dua Coffee yang tadinya tidak terlalu memperhatikan soal penjualan online pun saat ini mau tidak mau harus meluangkan waktu ekstra di ranah penjualan tersebut untuk tetap bertahan. Mulai dari membuka toko online di sejumlah marketplace hingga mengantar pesanan langsung ke pelanggan yang lokasinya cukup jauh sekalipun.

Meskipun demikian, Aldi pun mengaku jika hal ini memberi pelajaran yang cukup banyak bagi keberlangsungan bisnis Dua Coffee dan bisnis kopi yang lainnya. Aldi juga mengakui bahwa ada efek positif yang diberikan dari sejumlah perubahan-perubahan yang terjadi di masa pandemi terhadap bisnis kopi yang dijalankan. Yakni punya bagian sendiri yang khusus mengawasi kinerja penjualan secara online.

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *