Artikel, Bisnis

4 Perbedaan Target Konsumen Pemasaran Online dan Offline

Mengetahui perbedaan jangkauan target konsumen pemasaran, baik dilakukan secara online maupun offline menjadi cukup penting. Pasalnya, hal ini bisa membantu dalam memahami pasar dengan lebih baik. Terutama untuk pelaku usaha yang memang menggunakan kedua jenis pemasaran tersebut. Ingin tahu seperti apa seluk-beluknya? Simak penjelasan berikut selengkapnya.

Memahami apa itu pemasaran offline dan online

Dalam pemasaran offline, untuk menjual produk ke konsumen, umumnya konsumen perlu datang langsung ke toko. Pada umumnya, toko offline hanya mampu melayani konsumen di satu wilayah tertentu. Sementara itu, untuk menarik minat konsumen, biasanya toko offline yang berskala kecil akan menyebarkan brosur berisi produk-produknya ke calon konsumen.

 

Sementara dalam pemasaran online, kegiatannya lebih banyak dilakukan secara digital. Umumnya mereka menggunakan strategi pemasaran yang dilakukan secara online dan dikenal dengan digital marketing. Hal tersebut mampu menjangkau konsumen online secara lebih luas dibanding offline. Bahkan, dalam bisnis online menjangkau konsumen dari luar kota hingga luar negeri menjadi hal yang mudah. Hal ini tentu membuka peluang untuk bisa memperoleh keuntungan yang jauh lebih besar.

Strategi Marketing

Antara bisnis online dan offline, keduanya memiliki perbedaan dari segi target konsumen pemasarannya. Hal ini pun sangat bergantung pada strategi marketing yang digunakan. Berikut perbedaannya.

  • Offline

Menyebarkan brosur atau membuat spanduk di sekitar toko merupakan strategi pemasaran yang kerap digunakan untuk menjangkau target konsumen. Untuk toko dengan kapasitas yang jauh lebih besar, biasanya menggunakan media TV ataupun radio. Namun, konsumen yang datang kembali ke toko masih tetap penduduk di daerah sekitarnya saja.

  • Online

Strategi pemasaran online untuk target konsumen pemasaran online dengan menggunakan SEO (Search Engine Optimization), SEM (Search Engine Marketing) dan media sosial. Oleh karena itu, pemilihan pelanggan lebih luas dan lebih spesifik.

Pengenalan Brand atau Merek

Untuk pelaku usaha, baik online maupun offline, biasanya juga menggunakan pengenalan merek alias branding. Langkah-langkah yang digunakan bisa membedakan target pemasaran konsumen yang dituju. 

  • Offline

Konsumen pergi ke toko offline untuk membeli biasanya karena toko tersebut sudah terpercaya. Mereka tidak ingin mengambil resiko membeli dari toko yang tidak dikenal atau tidak terpercaya. Oleh sebab itu, mendirikan toko offline selalu saja membutuhkan promosi besar secara konstan agar semakin  banyak yang tahu tentang produk-produknya.

  • Online

Berbeda dengan target konsumen offline, konsumen yang ditargetkan untuk menjadi pembeli umumnya tak terlalu memperdulikan merek. Konsumen lebih suka memilih produk yang harganya terjangkau. Terlebih jika ada pasar yang terpercaya, maka bekerjasama dengan pasar tentu akan sangat membantu.

Customer Experience 

Selanjutnya, perbedaan target konsumen dari pemasaran offline dan online yakni customer experience atau pengalaman pelanggan.

  • Offline

Jika suatu produk terjangkau dan berkualitas baik, seringkali hal itu menimbulkan dampak pribadi pada konsumen dengan menjadi pelanggan setia.

Sedangkan jika konsumen mendapatkan pengalaman pelayanan yang baik dari toko. Maka pengalaman tersebut dapat memberikan dampak promosi secara positif atau menyebar dari mulut ke mulut. Akan tetapi, jangkauannya menjadi jauh lebih sempit karena umumnya hanya di antara beberapa orang-orang terdekat.

  • Online

Dalam bisnis online, ketika konsumen merasa puas dengan layanan yang diberikan oleh toko online maka mereka akan memberikan review atau komentarnya secara langsung. Hal ini tentu berdampak secara langsung pada calon pelanggan baru yang memang tengah melihat-lihat ulasan atau review dari pelanggan sebelumnya

Dengan memahami apa saja perbedaan dari perilaku dari target konsumen dari tujuan pemasaran offline dan online, maka bisa membantu mengembangkan strategi pemasaran secara efektif sesuai dengan bisnis dan jenis pemasaran bisnis yang dijalankan. Penting untuk dipahami bahwa apapun jenis pemasaran bisnis yang dijalankan, jangan lupa untuk selalu mengelola keuangan bisnis dengan baik dan benar sedari awal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *