Artikel

Botol Kaca, Kemasan Terbaik Untuk Produk Makanan

Kaca telah ada selama berabad-abad dan digunakan untuk segala hal, mulai dari perhiasan, meja kopi, jendela hingga seni rupa. Belakangan ini, metode produksi kaca modern telah membuat kaca menjadi komoditas yang lebih terjangkau. Adalah umum untuk melihat berbagai bentuk botol kaca di toko kelontong, karena botol kaca dianggap sebagai wadah yang aman untuk makanan dan sejumlah produk, termasuk bumbu, acar, dan soda. Karena gelas tidak mengubah rasa makanan yang dikandungnya, gelas merupakan pilihan ideal untuk makanan dan minuman. Kaca hampir tahan dan kedap air, menjadikannya yang paling stabil dari semua bahan kemasan dan umumnya tahan panas dan, yang paling penting, dapat didaur ulang. Fleksibilitasnya terus menjadikannya produk yang banyak digunakan di setiap aspek kehidupan.

Dibuat dari Bahan Pasir

 

Bahan utama yang digunakan dalam produksi kaca adalah pasir. Kaca bening terbuat dari pasir silika, yaitu pasir putih halus, bebas bahan kimia. Pasir dilebur menjadi cairan pada suhu yang sangat tinggi oleh perusahaan manufaktur botol kaca. Setelah dicairkan, pasir tidak dapat dikembalikan ke keadaan semula. Konversi mengubah pasir menjadi struktur yang berbeda sama sekali. Saat pasir mendingin, ia tidak akan pernah membentuk padatan yang lengkap. Itu tetap dalam keadaan antara padat dan cair, yang dikenal sebagai padatan amorf. Gelas cair tersebut kemudian dimasukkan ke dalam cetakan untuk menghasilkan botol kaca berbentuk.

Bahan Tambahan lainnya

Untuk memulai proses pembuatan botol kaca, pasir silika harus dicampur dengan beberapa bahan lain. Soda abu (natrium karbonat) ditambahkan dalam persentase yang lebih kecil untuk menurunkan titik leleh pasir. Ini memungkinkan pasir meleleh lebih cepat di tungku, menghemat energi di sepanjang jalan. Menambahkan hanya soda abu ke pasir pada akhirnya akan menghasilkan produksi botol yang mampu larut dalam air. Untuk menghindari hasil seperti itu, batu kapur (kalsium karbonat) harus ditambahkan. Jenis kaca yang dihasilkan kemudian disebut sebagai kaca soda-kapur, yang menyumbang sekitar 90% dari produksi kaca dunia.

Soda abu

Soda abu adalah nama yang lebih umum untuk natrium karbonat. Warnanya putih dan ditemukan dalam bentuk bubuk atau butiran. Soda abu telah digunakan selama ribuan tahun, dengan orang Mesir awal membuat produk kaca lebih dari 5.000 tahun yang lalu.

Soda abu kemudian ditemukan di dasar danau yang kering atau sebagai produk sampingan dari pembakaran tanaman laut seperti rumput laut. Ekstraksi abu tanaman menghasilkan nama ‘soda abu’. Saat ini area terbesar di dunia untuk penambangan natrium karbonat alami ditemukan di Green River Basin Wyoming.

Batu Kapur

Batu kapur adalah batuan sedimen, sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat. Ini biasanya dibentuk oleh kompilasi organik seperti karang, kerang, dan ganggang di perairan laut dangkal yang hangat. Ada beberapa lokasi penambangan batu kapur alami di seluruh dunia.

Tetapi yang paling terkenal adalah batu gamping yang ditemukan di Laut Karibia, Teluk Persia, Samudra Hindia, Teluk Meksiko, di sekitar pulau-pulau di Samudra Pasifik dan kepulauan Indonesia. Tepat di selatan Florida, Bahama Platform menghasilkan sejumlah besar batu kapur karena banyaknya karang, ganggang, dan kerang yang ditemukan di perairan hangat di sekitarnya.

Culet

Untuk melengkapi bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi botol kaca dan toples, perlu adanya tambahan cullet. Cullet didefinisikan sebagai gelas siap pakai, daur ulang, pecahan atau limbah. Itu diperoleh dari kaca daur ulang atau kaca limbah. Limbah kaca terbuat dari produk kaca yang tidak memenuhi standar kualitas tinggi dalam proses produksinya. 

Botol kaca yang ditemukan memiliki ketidaksempurnaan selama proses pemeriksaan botol dikeluarkan dari jalur dan didaur ulang menjadi produksi kaca baru. Karena kaca daur ulang tidak pernah kehilangan kemurnian atau kualitasnya, kaca dapat didaur ulang berulang kali tanpa khawatir. Daur ulang kaca, pada gilirannya, membantu melindungi lingkungan.

Botol Kaca Aman untuk Produk Makanan

Di Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA) mengawasi peraturan keamanan pangan. FDA bertanggung jawab untuk menentukan bahan mana yang dianggap aman untuk makanan, termasuk proses yang digunakan dalam pembuatan botol kaca dan pembuatan botol dan toples kaca yang aman untuk makanan. 

Sebagai bagian dari proses FDA untuk opsi pengemasan yang memenuhi syarat untuk keamanan pangan, agensi tersebut menganggap wadah kaca dan plastik yang digunakan dalam pengemasan makanan sebagai bahan tambahan makanan tidak langsung. 

Artinya wadah yang digunakan untuk menampung makanan dan minuman bersentuhan dengan produk sebagai bagian dari proses produksi. Plastik dan kaca yang digunakan dalam kemasan bukanlah bahan tambahan langsung ke produk, tetapi tetap harus divalidasi sebagai bahan yang aman untuk aplikasi makanan.

FDA sebelumnya telah menyarankan bahwa botol dan toples kaca soda kapur bukanlah “bahan tambahan makanan”. Soda-Lime glass diklasifikasikan sebagai Tipe I, Tipe II, dan Tipe III yang semuanya dianggap aman untuk makanan, atau menurut FDA, GRAS (umumnya dianggap aman). Untuk itu, botol soda-lime sangat sering dipilih sebagai kemasan pilihan untuk sebagian besar produk makanan dan minuman.

Temukan berbagai jenis kemasan botol kaca untuk produk Anda hanya di GudangKemasan, situs terlengkap penyedia kemasan dengan kualitas dan harga terbaik. Yuk, kunjungi situs untuk informasi selengkapnya.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *